Rabu, 26 Februari 2014

Lingkungan Fisik Benua Eropa serta Perubahan Sosial Ekonominya



Tugas

GEOGRAFI REGIONAL DUNIA



Description: Logo HALUOLEO


OLEH :

                                    ASRINA APRIANA                  A1A4 11 032
                      








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013






LINGKUNGAN FISIK BENUA EROPA SERTA PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI




A.     LINGKUNGAN FISIK BENUA EROPA

1.      Keadaan Alam
a.      Letak, Luas dan Batas
            Benua Eropa terletak di sebelah Barat Benua Asia. Benua Eropa sesungguhnya bersatu dengan Benua Asia. Benua Eropa dan Asia hanya dipisahkan oleh Pegunungan Ural dan Sungai Ural. Secara geografis, Eropa sebenarnya bukanlah suatu benua, namun dari kemajuan budaya dan peranannya yang menonjol, maka Eropa dapat berdiri sendiri sebagai suatu kawasan benua.

            Secara astronomis, Benua Eropa terletak di antara ± 10° BB - 59° BT dan ± 71° LU - 35° LU, sehingga seluruh wilayahnya berada di belahan bumi Utara. Luas wilayahnya mencapai ± 10.355.000 km² (± 6,5 % luas wilayah daratan dunia) dengan batas-batas wilayah berikut ini :
v  Sebelah Utara berbatasan dengan Samudra Arktik.
v  Sebelah Timur berbatasan dengan Benua Asia.
v  Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Tengah, Laut Hitam, dan Laut Kaspia.
v  Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Atlantik.

b.      Bentang Alam
Keadaan Alam Benua Eropa wilayahnya dapat dibagi menjadi empat wilayah utama, yaitu :
a. Daerah Dataran Rendah
Sekitar dua pertiga wilayah Eropa merupakan dataran rendah. Dataran rendah ini membentang dari barat ke timur dan dikelilingi oleh pegunungan Ural, Danau Laut Kaspia, Pegunungan Kaukaskus, Laut Hitam, Pegunungan Alpen, dan kawasan Skandinavia Timur.

b. Daerah Jalur Lautan Lipatan
Rangkaian pegunungan liputan ini dapat ditemui di Spanyol, Portugal, Italia dan Yunani. Jalur pegunungan lipatan terdiri atas pegunungan Alpen, pegunungan Ural, pegunungan Kaukasus. Ketiga pegunungan ini merupakan bagian dari sistem Pegunungan Sikum Mediterania.

c. Daerah Dataran Tinggi
Rangkaian dataran tinggi dapat ditemui mulai dari Tanjung Utara sampai ke selat Skagerrak. Di Benua Eropa terdapat empat semenanjung yang luas, yaitu Semenanjung Skandinavia dibagian utara Eropa, Semenanjung Siberia (Spanyol dan Portugal), Semennanjung Italia (Appenina), dan Semenanjung Balkan (Yunani).


d. Daerah Pegunungan
Ditemui di daerah selatan Eropa Utara. Pegunungan Alpen merupakan salah satu pegunungan yang terkenal di Eropa. Puncak tertinggi ditemui pada pegunungan Kaukasus yakni Gunung Elbrus (5633 mdpl). Di Eropa bagian barat perbatasan Perancis dan Italia pegunungan dengan puncak tertinggi adalah Gunung mont Blanc (4807 mdpl)

c.       Iklim
            Eropa merupakan benua yang terletak di lintang tinggi, sehingga terletak di kawasan beriklim sedang hingga dingin, bahkan ada wilayahnya di bagian Utara yang telah masuk lingkaran Kutub Utara. Keadaan tersebut menyebabkan Eropa mempunyai kondisi iklim berikut ini.
a.      Dibagian pantai Barat iklimnya sangat dipengaruhi oleh Samudera Atlantik dan angin dari kutub Utara. Arus hangat yang mengalir dari Samudera Atlantik menyebabkan kawasan pantai didaerah tersebut tidak membeku. Ciri-cirinya adalah udara sejuk, penguapan tinggi, berawan dan dalam musim dingin saljunya banyak.
b.      Daerah yang jauh dari pantai iklimnya mengalami perubahan yakni terjadi peralihan iklim maritime (dingin) ke iklim kontinen (kering). Dikarenakan hujan yang turun sedikit dan daerah pegunungannya mendapat lebih banyak sinar matahari.
c.       Bagian Selatan Eropa daerah Mediteran pada musim dingin udaranya sejuk. Pada musim panas terasa panas dan kering karena pengaruh udara tropis yang berhembus dari barat dan udara tropis dari daratan Afrika.
d.      Di bagian Utara dipengaruhi iklim kutub yang dingin.

d.      Sungai-sungai di Eropa
            Sungai-sungai di Eropa pada umumnya dijadikan sebagai batas alam antarnegara, seperti Sungai Rhein (1.320 km) yang menjadi batas alam negara Swiss, Liechtenstein, Austria, Prancis, dan Jerman. Selain itu, terdapat juga Sungai Elbe di Jerman, Sungai Loire dan Sungai Ruhr di Prancis, serta Sungai Uber dan Sungai Weiche di Polandia. Sungai-sungai tersebut pada umumnya berhulu di Pegunungan Alpen dan bermuara di Laut Baltik dan Laut Utara. Sungai-sungai di Eropa berperan besar dalam lalu lintas perdagangan.

e.      Flora dan Fauna di Eropa
            Flora dan fauna yang berkembang di Benua Eropa pada dasarnya sama dengan flora dan fauna yang berkembang di kawasan beriklim sedang dan dingin. Jenis flora yang tumbuh adalah berupa tumbuhan tundra yang didominasi bangsa conifera (tumbuhan berdaun jarum). Adapun fauna khas yang hidup di Eropa adalah rubah kutub, beruang kutub, serigala dan ikan tuna dll.




2.      Keadaan Penduduk
            Jumlah penduduk Eropa pada tahun 2006 kurang lebih 732.000.000 jiwa. Pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah karena tingkat kelahiran yang rendah yakni sekitar 10 jiwa per seribu penduduk sedangkan tingkat kematian lebih tinggi yakni 11 jiwa per seribu penduduk. Pada umumnya, penduduk eropa termasuk dalam ras kaukasoid atau ras berkulit putih. Namun, Berdasarkan sifat-sifat jasmaniah, bangsa Eropa dibagi menjadi :
a) Bangsa Alpin, ciri-cirinya postur tubuh tidak begitu tinggi, rambut pirang dan mata agak hitam (bangsa Perancis, Belgia, Swiss, Austria dan Polandia).
b) Bangsa Noor atau Nordik, cirinya tubuh langsing, dahi sempit, rambut pirang, mata biru (bangsa Norwegia, Jerman, Inggris).
c) Bangsa Mediteran, serupa dengan bangsa Noor tetapi rambutnya hitam bergelombang dan matanya hitam (Portugis, Spanyol, Italia)

            Sedangkan berdasarkan bahasanya bangsa Eropa dibagi menjadi tiga yakni Bahasa Romania, bahasa Slavia dan bahasa Jermania.

            Berbagai Kegiatan penduduk di eropa :
a. Bidang Industri
Industri berat dan ringan yang berkembang di Eropa meliputi industri mesin, pesawat terbang, mobil, elektronik, logam, kimia, tekstil, makanan, dan minuman. Lebih dari 50% penduduk Eropa bekerja disektor perindustrian terutama di wilayah Eropa Barat. Industri menjadi mata pencaharian utama karena lahan pertanian yang sempit. Eropa merupakan kawasan industri terbesar di dunia. Perkembangan industri di Eropa maju sangat pesat setelah terjadinya Revolusi Industri pada abab ke 18 sehingga menjadi pelopor industri dunia.

b. Bidang Pertanian
Umumnya pertanian Eropa dilakukan dengan cara intensif dan efisien. Jenis tanaman anggur, jeruk, dan sayur-sayuran banyak dihasilkan oleh sejumlah negara yang terletak di sekitar Laut Tengah. Untuk produksi kentang, gandum dan terigu, Eropa menempati peringkat teratas di dunia.

c. Bidang Kehutanan
Eropa memiliki hutan yang luas yang terdapat di negara Swedia, Norwegia, Rusia dan Finlandia. Dari setiap negara tersebut menghasilkan kayu untuk industri kertas, korek api, perkapalan, dll.

d. Bidang Perikanan
hasil tangkapan digunakan sebagai pangan manusia dan bahan industry. Jumlah hasil tangkapan di Eropa adalah sepertiga hasil tangkapan dunia.  Negara industry perikanan utama yaitu Norwegia, Spanyol dan Rusia.

e. Bidang Pertambangan
Eropa merupakan negara penghasil biji besi dan batu bara terbesar di dunia. Negara yang kaya akan batu bara adalah Inggris, Jerman, Rusia dan Polandia. Sedang biji besi adalah negara Perancis, Yunani, Hungaria. Pertambangan lainnya meliputi tembaga, nikel, mangan, Merkury, platina, dll.

f. Bidang Perdagangan
Di bidang ini Eropa sangat berperan dalam mencatat volume perdagangan tertinggi di dunia. Kebanyakan perdagangan didunia dilakukan antar negara-negara di Eropa. Barang ekspor meliputi elektronik, mesin-mesin, Kendaraan bermotor dan sebagainya. Sedangkan impor yang utama adalah minyak bumi, bahan baku industri dll.

B. Perubahan Sosial Ekonomi di Benua Eropa
            Perubahan sosial ekonomi di Benua Eropa erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi masyarakat di negara tersebut. Perubahan sosial ekonomi di Benua Eropa diawali dengan terjadinya revolusi di Inggris.
            Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
            Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.
1. Latar belakang revolusi industri
            Revolusi industri berawal di negara Inggris. Faktor faktor yang mendorong perkembangan revolusi industri di inggris terbagi menjadi dua,yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
a. Faktor eksternal
ü  Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke-16. Para ilmuan,seperti Prancis Bacon, Rene D Cartes, Galileo Galilei, Copernicus, Kepler dan Issac newton mengembangkan temuan-temuanya dibidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi. Mereka menemukan alat alat yang sangat berguna bagi kemajuan tingkat kehidupan manusia misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.

ü  Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
b. Faktor Internal
ü  Karena Inggris memiliki daerah jajahan yang sangat luas, sehingga Inggris dengan mudah memperoleh ketersediaan bahan mentah yang berasal dari daerah jajahannya tersebut dan juga memiliki kemudahan dalam proses pemasarannya.
ü  munculnya minat yang luar biasa dari masyarakat Inggris terhadap industri  Inggris yang kaya akan sumber daya alam seperti batu bara, biji besi dan timah. Di samping itu, wol juga sangat menunjang industri tekstil.
ü  munculnya revolusi agraria, yaitu perubahan yang sangat cepat dalam penataan tanah. Perubahan ini disebabkan adanya metode baru dalam pertanian seperti sistem pemagaran, pemupukan, pengolahan terus menerus, dan pembuatan irigasi. Sehingga terjadi arus urbanisasi di pedesaan yang mendorong pemerintah Inggris untuk membuka lebih banyak industry agar dapat menampung mereka.

2. Akibat Revolusi Industri
            Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul pusat-pusat industri, seperti Lancashire, Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi yang lain, Revolusi Industri juga membawa akibat yang lebih luas dalam bidang ekonomi, sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.

a.      Akibat di bidang sosial
Ø  Berkembangnya urbanisasi
Ø  Berkembangnya industrialisasi telah memunculkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Karena kota dengan kegiatan industrinya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.
Ø  Upah buruh rendah
Ø  Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga kerja makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun berkurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.
Ø  Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh
Ø  Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
Ø  Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh
Ø  Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah di satu pihak, sedangkan di pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita, menimbulkan kesenjangan antara pengusaha dan buruh. Kondisi seperti ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.

b.      Akibat di bidang ekonomi
Ø  Barang melimpah dan harga murah
Ø  Revolusi Industri telah menimbulkan peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran melalui proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produksi barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.
Ø  Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.Perdagangan makin berkembang.
Ø  Berkat peralatan komunikasi yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.
Ø  Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi yang makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.




DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar